PARA orang tua khususnya seorang guru perlu melatih anak-anaknya agar trampil melihat hubungan ruang, anak dilatih agar mampu mengenal bentuk-bentuk seperti: lingkaran, persegi empat, persegi banyak, kubus, dan silinder, anak dilatih untuk mengenal arah seperti: bawah, atas, belakang, depan, kanan, kiri, utara, selatan, timur, barat, untuk menempatkan benda-benda sesuai rencana, memasukkan benda, menggabungkan, atau mencocokkan untuk menggambarkan arah dan jarak.
Guru melatih juga anak melihat hubungan waktu, belajar membuat urutan kejadian, membuat unit waktu seperti menit, jam, hari, bulan dan tahun. Ruang dan waktu sangat berkaitan, benda bergerak dalam ruang dan waktu, berlangsung dengan waktu tertentu. Guru dapat melatih anak-anaknya berapa lama waktu yang diperlukan misalnya dalam membakar satu lembar kertas: polio, surat kabar dan sebagainya, berapa waktu dibutuhkan berangkat dari rumah ke sekolah dengan berjalan kaki, naik sepeda, berlari dan lain sebagainya.
Guru melatih juga anak melihat hubungan waktu, belajar membuat urutan kejadian, membuat unit waktu seperti menit, jam, hari, bulan dan tahun. Ruang dan waktu sangat berkaitan, benda bergerak dalam ruang dan waktu, berlangsung dengan waktu tertentu. Guru dapat melatih anak-anaknya berapa lama waktu yang diperlukan misalnya dalam membakar satu lembar kertas: polio, surat kabar dan sebagainya, berapa waktu dibutuhkan berangkat dari rumah ke sekolah dengan berjalan kaki, naik sepeda, berlari dan lain sebagainya.
Pembuatan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralaskan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah hipotesis diuji melalui eksperimen. Guru dapat melatih anak-anaknya untuk membuat hipotesis sederhana. Anak melakukan percobaan dengan baterai, jika lampu tidak menyala anak dapat membuat hipotesis mengapa terjadi demikian, dan mereka dapat juga membuat hipotesis bahwa lilin akan padam jika ditutup dengan gelas, bahwa tanaman yang diberi pupuk akan tumbuh lebih subur dari pada tanaman yang tidak diberi pupuk. Penyusunan hipotesis adalah salah satu kunci membuka tabir penemuan berbagai hal baru. Semua ketrampilan seperti tersebut diatas sudah dikuasai anak barulah melangkah pada rencana berikutnya.
Perencanaan Penelitian/Eksperimen
Eksperimen adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan. Anak-anak kecil gemar mengadakan kegiatan coba dan ralat (trial and error) dengan hewan piaraan dirumah, ataupun dengan mainannya. Guru melatih anak-anaknya untuk mengadakan eksperimen sederhana, misalnya dengan tanaman dalam kaleng, tanaman dihalaman atau kebun sekolah, binatang piaraannya dirumah dan lain sebagainya. Umumnya kegiatan eksperimen disekolah dilaksanakan dalam pelajaran IPA. Dan ilmu-ilmu sosial lainnya dengan penelitian, anak dilatih mengadakan berbagai penelitian sederhana misalnya dengan meneliti jenis hasil bumi atau komoditi yang dihasilkan oleh suatu desa umpamanya dalam melakukan eksperimen atau penelitian sederhana, siswa dilatih untuk membuat perencanaan, dalam perencanaan menentukan alat yang akan digunakan, obyek yang diteliti, faktor atau variable, kriteria keberhasilan, cara dan langkah kerja, serta cara mencatat dan mengolah data untuk menarik kesimpulan.
Pengendalian Variable
Guru dapat melatih anak-anaknya dalam mengendalikan variable, contoh untuk membuktikan bahwa tanaman jagung yang diberi pupuk akan cepat tumbuh, mencoba dengan menanam beberapa bibit jagung yang sama pada beberapa tempat yang berbeda dengan jenis tanah yang sama, sebagian diberi pupuk sebagian tidak. Kemudian anak mengamati dan mengukur kecepatan pertumbuhan tanaman jagung tersebut serta membandingkan hasilnya.
Interpretasi Data
Kemampuan menginterpretasikan atau menapsirkan adalah ketrampilan yang harus dikuasai oleh anak. Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen atau penelitian dapat dicatat atau disajikan dalam bentuk: tabel, grafik, histogram, atau diagram, kemudian ditafsirkan. Misalnya anak-anak diminta mencatat suhu udara pada pukul 12.00 selama 7 hari, data tersebut dapat dicatat dalam sebuah tabel, anak dapat menginterpretasikan data itu, misalnya hari apa yang paling panas, hari apa yang terdingin dan rata-rata suhu dalam seminggu.
Kesimpulan sementara dibuat berdasarkan informasi yang dimiliki sampai suatu waktu tertentu, kesimpulan itu bukan merupakan kesimpulan akhir, hanya dapat diterima sampai pada saat itu, contoh kesimpulan sementara: observasinya: ia makan rumput, ia lebih kecil dari gajah, kulitnya berwarna coklat. Kesimpulan sementaranya saya pikir binatang itu adalah sapi.
Peramalan
Peramalan atau prediksi berdasarkan hasil observasi, pengukuran atau penelitian dengan memperlihatkan kecendrungan gejala tertentu, contoh peramalan sebuah mata uang seratus rupiah kalau dilemparkan 20 kali keatas ternyata sisi yang bergambar rumah minangkabau muncul 14 kali, anak-anak mungkin meramal bahwa mata uang dilemparkan 40 kali maka sisi tersebut akan muncul 23 kali.
Penerapan
Keterampilan menerapkan atau mengaplikasikan konsep adalah kemampuan yang harus dimiliki, peran guru untuk melatih anak-anaknya untuk menerapkannya, atau menjelaskannya suatu peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimilikinya, contoh udara mempunyai tekanan, siswa disuruh memompa ban sepeda, kemudian sepeda mampu menopang beban yang berat.
Menyusun Laporan
Setiap ahli dituntut agar mampu menyampaikan hasil penemuannya kepada orang lain, dengan menyusun laporan penelitian, membuat paper atau menyusun karangan. Guru melatih anak-anaknya dalam ketrampilan ini, dengan menyajikan hasil diskusi kelompok, atau memuat pajangan yang dipamerkan dalam ruangan kelas.
By: balipost.co.id
0 komentar:
Posting Komentar